Kemajuan Peradaban Islam di Dunia
Peradaban Islam memiliki sejarah yang luar biasa pada masanya. Pada masa dinasti Abbasiyah yang dipimpin secara bergantian oleh Khalifah Al- Manshur dan Al-Makmun. Mereka menerjemahkan karya karya cendikiawan Yunani ke dalam bahasa Arab. Penerjemahan ini terus dilakukan oleh Khilafah Khilafah selanjutnya setelah ke pemimpinan Al - Manshur dan Al-Makmun, tertutama pada masa Khalifah Harun al-Rasyid dimana penerjemahan ini sangat menonjol.
Pada dinasty Abbasiyah usaha menerjemahkan ini terbagi menjadi 3 fase :
- Fase pertama, pada masa al-Manshur sampai Harun al-Rasyid. Di masa ini karya-karya terjemahan yang banyak pada bidang astronomi dan logika;
- Fase kedua, pada masa kepemimpinan al- Ma'mun hingga tahun 300H. Karya buku yang banyak diterjemahkan pada masa ini ada pada bidang filsafat dan kedokteran;
- Fase Ketiga, setelah tahun 300H, karya karya yang di terjemahkan mulai meluas dalam segala bidang keilmuan.
Pada masa ini, ilmu pengetahuan berkembang pesat dengan banyaknya karya-karya yang sudah diterjemahkan. Menjadikan cendikiawan islam dapat memahami dan mengembangkan ilmu logika dan filsafat.
Ibn al-Muqaffa seorang cendikiawan muslim yang hidup di masa Khalifah al-Makmun, berpendapat :
"Setiap orang memiliki kebutuhan. Sementara setiap kebutuhan perlu ditunjang dengan materi. Sedangkan setiap materi dapat diwujudkan dengan usaha. Adapun usaha memiliki setiap cara dan metodenya"
Ketika kita mencoba kritis dari apa yang dikatakan oleh Ibn al-Muqaffa dapat disederhanakan bahwa ketika kita ingin mencapai apa yang kita inginkan atau tujuan kita maka diperlukan ilmu yang terkait disebut cara dan metode.


Social Media